Medical Check Up! Tentunya bukan kata yang asing bagi kita. Kata ini selalu didengungkan oleh teman sekantor atau kerabat kita. Bahkan demi melakukan hal ini, ada yang rela pergi ke negeri tetangga atau membayar mahal. Sebenarnya apa itu medical check up? Seberapa pentingnya dan seberapa bergunanya medical check up? Dan siapa saja yang menyediakan Jasa Medical Check Up Karyawan? Simak penjelas berikut ini ya
APA ITU MEDICAL CHECK UP?
Pemeriksaan klinis! Itulah bahasa Indonesia untuk istilah check up, tetapi masyarakat lebih familiar dengan kata check up. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan suatu proses yang dilakukan seorang dokter dalam melakukan pemeriksaan pada tubuh pasien untuk mencari adanya kejanggalan atau gejala dari suatu penyakit. Istilah medical check up (disingkat MCU) didengungkan pertama kali pada tahun 1970 oleh Mayo Clinic. Klinik ini membuat tata cara pemeriksaan MCU untuk pertama kalinya, kemudian dipakai oleh Universitas John Hopkins, Elite Health dan RS Mount Sinai di New York.
Medical check up merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara rutin (biasanya setahun sekali) untuk melihat adakah kejanggalan pada tubuh orang yang tidak memiliki keluhan berarti. Tidak adanya keluhan bukan berarti tidak ada penyakit, karena beberapa jenis penyakit memiliki sifat ‘air tenang menghanyutkan’. Tidak terlihat gejala apapun dari luar, tetapi tahu-tahu penyakit itu sudah menimbulkan segala macam komplikasi dan sudah tidak dapat ditolong lagi. Salah satu contohnya adalah kanker atau gagal ginjal.
Nah, disinilah peranan MCU. Pemeriksaan ini dilakukan secara lengkap, dalam arti dari kepala sampai kaki, mulai dari anamnesa sampai pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyakit sedini mungkin, mengatasi secepat mungkin gangguan kesehatan tersebut. dan mencegah agar penyakit yang telah dideteksi secara dini tidak berlanjut. Intinya, medical check up adalah prevensi yang dapat dilakukan untuk menghindari kekecewaan dan kerugian yang disebabkan oleh gangguan kesehatan yang mendadak.
I.LABORATORIUM A. Hematologie |
|||
1
2
|
Hematologie Cell-dyn Laju Endap Darah |
Pemeriksaan
ini bertujuan untuk mendapat gambaran permasalahan seperti tanda-tanda
infeksi akut atau kronis,tanda-tanda perdarahan, tanda-tanda keganasan
(kanker darah), tanda-tanda anemia dengan berbagai sebab seperti :
gangguan pembentukan darah, gangguan kekurangan zat besi dll.
Tanda-tanda gangguan pembekuan darah karena virus (DHF), atau
tanda-tanda gangguan akibat penyakit sistemik ( Idiopatic
Thrombolymphatic Purpose/ ITP, atau Systemic Lupus Erythematosis/SLE )
|
|
B. Urine Lengkap |
Pemeriksaan
ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya masalah penyakit dalam tubuh,
dikarenakan gangguan fungsi-fungsi seperti ginjal, hati, limpa dan
pankreas. Dari pemeriksaan ini juga dapat diinterpretasikan adanya
masalah dengan sistem ekresi,sekresi atau metabolisme ( organ
pembuangan, alat keseimbangan atau sistem yang lebih komplek)
|
||
C. KIMIA DARAH | |||
1
2
3
4
5
6
|
Alkali Fosfatase Bilirubin Total Bilirubin Direk SGOT *) SGPT *) Gamma GT *) |
Pemeriksaan
ini bertujuan untuk mengetahui fungsi hati sebagai organ yang berfungsi
membentuk protein, menetralkan racun atau menetralisir hasil buangan
tubuh yang berbahaya. Selain itu pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi
penyakit hepatitis, saluran empedu, dan gangguan hati lain misalnya
keracunan maupun gangguan nutrisi/gizi
|
|
7
8
9
|
Protein Total Albumin Globumin |
Bertujuan untuk mengatahui ada tidaknya penyakit kronis, yang mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh | |
10
11
12
13
|
Cholesterol HDL Cholesterol LDL Cholesterol Triglycerida |
Bertujuan
untuk melakukan pemeriksaan lebih spesifik terhadap fungsi metabolisme
tubuh, khususnya lemak. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya resiko
terhadap berbagai penyakit penting seperti penyakit jantung, otak
(stroke), maupun penyakit degeneratif lain.
|
|
14
15
16
|
Ureum Creatinin Asam Urat |
Bertujuan
untuk melakukan pemeriksaan lebih spesifik terhadap fungsi ginjal
sebagai fungsi ekresi, sekresi dan metabolisme tubuh.
|
|
17 | Glucosa |
Pemeriksaan
ini bertujuan untuk mengetahui fungsi organ regulasi karbohidrat ( gula
) dan metabolisme yang lebih umum. Dapat melakukan pemeriksaan terhadap
adanya penyakit Diabetus Miletus ( DM ).
|
|
D. Hepatitis | |||
1 | HBs Ag (MEIA) *) | Pemeriksaan ini untuk mendeteksi penyakit Hepatitis B | |
II. PEMERIKSAAN DOKTER | |||
1 | Dokter THT | ||
2 | Dokter Umum | ||
3 | Dokter Gigi | ||
III. PEMERIKSAAN LAIN – LAIN | |||
1 | Electro Cardiogram | Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan jantung | |
2 | Rontgent Photo Thorax | Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan paru | |
3 | Audiometri | Pemeriksaan ini untuk mengetahui fungsi pendengaran | |
4 | Spirometri | Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat fungsi paru. |
HbsAg ( Hepatitis B Surface Antigen )
Adalah
material permukaan/ kulit virus hepatitis B berisi protein yang dibuat
oleh sitoplasma sel hati yang terkena infeksi dan beredar dalam darah
sebelum dan selama infeksi akut, karier dan hepatitis B kronik. HbsAg
tidak infeksius tetapi justru merangsang tubuh untuk membentuk antibodi.
Apabila
ditemukan + ( positip ) pada darah berarti pasien mengidap HVB (
Hepatitis Virus B ). HbsAg muncul/menjadi + ( positif ) setelah 6 minggu
dari infeksi dan menghilang dalam 3 bulan. Apabila HbsAg tetap ada
lebih dari 6 bulan berarti menjadi kronis atau karier.
Anti HBs Ag.
Adalah
antibodi terhadap HbsAg, yang muncul setelah secara klinis menderita
hepatitis B. Anti HbsAg + (positip) menunjukkan adanya antibodi terhadap
virus Hepatitis B yang berarti memberi perlindungan dari penyakit
Hepatitis B. Apabila anti HbsAg + (positip) menetap akan memberi
perlindungan terhadap infeksi HVB. Apabila titer menurun menunjukkan
perlunya imunisasi ulang.
Anti HbsAg + (positip) tanpa pernah diimunisasi hepatitis B, berarti orang tersebut pernah terkena virus hepatitis B
SGOT ( Serum Glutamik Oksaloasetik Transaminase ) :
Adalah enzim transaminase sering juga disebut AST ( Aspartat Amino Transferase ) katalisator perubahan dari asam amino menjadi asam alfa ketoglutarat..
Enzim
ini berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung. Pelepasan
enzim yang tinggi kedalam serum menunjukkan adanya kerusakan terutama
pada jaringan jantung dan hati.Pada
penderita infark jantung, SGOT akan meningkat setelah 12 jam dan
mencapai puncak setelah 24-36 jam kemudian, dan akan kembali normal pada
hari ke tiga sampai hari kelima.
Nilai normal :Laki-laki sampai dengan 37 U/L
Wanita sampai dengan 31 U/L
Kondisi Yang Menyebabkan Peningkatan SGOT
No | Peningkatan SGOT | Kondisi / Penyebab |
1
|
Peningkatan ringan ( < 3 x normal ) |
|
2
|
Peningkatan Sedang ( 3 – 5 x nilai normal ) |
|
3
|
Peningkatan tinggi ( > 5 x nilai normal ) |
|
SGPT ( Serum Glutamik Pyruvik Transaminase ) :
Merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama Hati. Sering disebut juga ALT ( Alanin Aminotransferase ).
Peningkatan dalam serum darah mengindikasikan adanya trauma atau kerusakan pada hati.
Nilai normal :Laki-laki sampai dengan 42 U/L
Wanita sampai dengan 32 U/L
Kondisi Yang Menyebabkan Peningkatan SGPT
No | Peningkatan SGPT | Kondisi / Penyebab |
1
|
Peningkatan 1-3 x nilai normal |
|
2
|
Peningkatan 3 – 10 x normal |
|
3
|
Peningkatan > 20 x nilai normal |
|
Sumber : Fk.Wimann, 1994
GGT ( Gama – GT / Gama Glutamil Transferase )
Gama Glutamil Transferase adalah enzim yang ditemukan terutama pada jaringan hati dan ginjal. Pemeriksaan ini sensitif untuk mendeteksi macam-macam penyakit hati.
Peningkatan GGT dalam serum menunjukkan adanya,:
- Kerusakan hati
- Konsumsi alkohol ( 12 – 24 jam setelah konsumsi )
- Hepatitis akut maupun kronis, sirosis hati, nekrosis hati
- Kanker hati, kanker pankreas, dan kanker prostat
- Mononukleasis, penyakit ginjal, paru-paru dan otak.
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar Anda disini :